SpongeBob SquarePants
SpongeBob SquarePants

tutorial buat tenda

semangat kawan.

ini kumpulan rombel 2

pastinya keren dan kece badai.

solid camp nglimut

lagi pada makan bareng nih.

kemah bakti konseling

dulu acara waktu masih mahasiswa baru.

foto narsis sama anak kos

dari pada mau kuliah enggak ada kegiatan mending foto alay dulu.

Minggu, 28 Juni 2015

LINGKUNGAN PENDIDIKAN MENCAKUP KELUARGA, SEKOLAH DAN MASYARAKAT

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pendidikan merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik untuk menumbuhkan dan mengembangkan jasmani maupun rohani secara optiomal untuk mencapai tingkat kedewasaan. Pendidikan dibedakan menjadi dua, yaitu pendidikan formal dan informal. Pendidikan formal adalah pendidikan yang mengajarkan ilmu pengetahuan umum, pengetahuan yang bersifat terprogram, terstruktur, dan berlangsung disekolah. Sedangkan pendidikan informal adalah pendidikan yang bersifat tidak terstruktur, tidak terprogram, dan dapat berlangsung dimanapun dan kapanpun.
Pendidikan adalah upaya sadar yang dilakukan untuk tujuan pengembangan kemampuan individu. Pendidikan bisa didapat dari berbagai lingkungan. Lingkungan pendidikan tersebut diantaranya, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Berdasarkan lingkungan yang ada tentu masing-masing mempunyai peranan yang berbeda-beda.
Untuk memperjelas setiap peranan lingkungan yang ada, dalam makalah ini kami membahas tentang tema tersebut. Kami beri judul makalah ini “Lingkungan Pendidikan dan Peranannya.”

B.       Rumusan Masalah
a.       Apa pengertian tentang lingkungan pendidikan?
b.      Apa yang dimaksud dengan lingkungan pendidikan keluarga, sekolah dan masyarakat?
c.       Bagaimana peran pendidikan keluarga, sekolah dan masyarakat ?


C.     Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah dapat diketahui tujuan pembahasan materi ini yaitu :
a.       Mengetahui pengertian tentang lingkungan pendidikan.
b.      Mengetahui tentang pengertian dari lingkungan pendidikan keluarga, sekolah dan masyarakat
c.       Mengetahui peran lingkungan pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
D.    Manfaat
Penulisan makalah ini mempunyai manfaat sebagai berikut :
1.      Menambah wawasan tentang  pengantar ilmu pendidikan.
2.      Meningkatkan pemahaman tentang materi pengantar ilmu pendidikan tentang lingkungan sekolah.







BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Lingkungan Pendidikan
Menurut Sartain (ahli psikologi Amerika), yang dimaksud lingkungan meliputi kondisi dan alam dunia ini yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life processes.
Meskipun lingkungan tidak bertanggung jawab terhadap kedewasaan anak didik, namun merupakan faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang sangat besar terhadap anak didik, sebab bagaimanapun anak tinggal adlam satu lingkungan yang disadari atau tidak pasti akan mempengaruhi anak. Pada dasarnya lingkungan mencakup lingkungan fisik, lingkungan budaya, dan lingkungan sosial.
Secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam interaksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya, utamanaya berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia, agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang optimal.
Lingkungan Pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di luar diri anak dalam alam semesta ini yang menjadi wadah atau wahana, badan atau lembaga berlangsungnya proses pendidikan yang merupakan bagian dari lingkungan sosial.
Pada hakikatnya, lingkungan pendidikan dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran. Teori pembelajaran konstuktivisme mengajarkan kepada kita bahwa peserta didik harus dapat membangun pemahaman sendiri tentang  konsep yang diambil dari sumber–sumber pembelajaran yang berasal dari lingkungan di sekitarnya.

B.     Pengertian dari Lingkungan Pendidikan Keluarga, Sekolah dan Masyarakat
1.      Lingkungan Pendidikan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama bagi manusia karena manusia pertama kalinya memperoleh pendidikan di lingkungan ini sebelum mengenal lingkungan pendidikan yang lainnya. Selain itu manusia mengalami proses pendidikan sejak lahir bahkan sejak dalam kandungan. Pendidikan keluarga disebut sebagai pendidikan utama karena di dalam lingkungan ini segenap potensi yang dimiliki manusia terbentuk dan sebagian dikembangkan. Pendidikan keluarga dapat dibedakan menjadi 2 yaitu pendidikan prenatal (pendidikan dalam kandungan) dan pendidikan postnatal (pendidikan setelah lahir).
Pendidikan prenatal ( pendidikan dalam kandungan) diyakini merupakan pendidikan untuk pembentukan potensi yang akan dikembangkan dalam proses pendidikan selanjutnya. Wujud praktek pendidikan prenatal cenderung dipengaruhi oleh praktik – praktik budaya seperti doa untuk si janin, mitoni, neloni, sirikan, dll. Sedangkan, pendidikan postnatal ( pendidikan setelah lahir) yaitu pendidikan yang diberikan kepada si anak setelah lahir dengan hal – hal yang akan bermanfaat dan berguna dalam hidupnya. Wujud praktek pendidikan postnatal yaitu cenderung pada pendidikan karakter dan perilaku dari individu tersebut.
Dasar tanggung jawab keluarga terhadap pendidikan anaknya yang pertama meliputi motivasi cinta kasih yang menjiwai hubungan orangtua dengan anak. Cinta kasih ini akan mendorong sikap dan tindakan untuk menerima tanggung jawab dan mengabdikan hidupnya untuk sang anak. Yang kedua yaitu motivasi kewajiban moral orangtua terhadap anak. Tanggung jawab moral ini meliputi nilai – nilai religious spiritual untuk memelihara martabat dan kehormatan keluarga. Serta tanggung jawab sosial sebagai bagian dari keluarga yang pada gilirannya juga akan menjadi bagian dari masyarakat.

2.      Lingkungan Pendidikan Sekolah
Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, orang merasa tidak mampu lagi untuk mendidik anaknya. Pada masyarakat yang semakin komplek, anak perlu persiapan khusus untuk mencapai masa kedewasaan. Persiapan ini perlu waktu, tempat dan proses yang khusus. Dengan demikian orang perlu lembaga tertentu untuk menggantikan sebagian fungsinya sebagai pendidik.
Lembaga ini dalam perkembangannya lebih lanjut dikenal sebagai sekolah. Sekolah merupakan sarana yang secara sengaja dirancang untuk melaksanakan pendidikan. Salah satu alternatif yang mungkin dilakukan di sekolah untuk melaksanakan kebijakan nasional adalah secara bertahab mengembangkan sekolah menjadi suatu tempat pusat latihan (training centre) manusia Indonesia di masa depan.
Dengan kata lain, sekolah sebagai pusat pendidikan adalah sekolah yang mencerminkan masyarakat yang maju karena pemanfaatan secara optimal ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi tetap berpijak pada ciri ke Indonesiaan. Dengan demikian, pendidikan di sekolah  secara seimbang dan serasi bias mencakup aspek pembudayaan, penguasaan pengetahuan, dan pemilik keterampilan peserta didik. Selain itu, sekolah juga telah mencapai posisi yang sangat sentral dan belantara pendidikan manusia. Sekarang sekolah tidak lagi berfungsi sebagai pelengkap pendidikan kelurga tetapi merupakan kebutuhan. Hal itu disebabkan karena pendidikan berimbas pada pola pikir ekonomi yaitu efektivitas dan efisiensi yang merupakan ideologi dalam pendidikan.
Terdapat empat macam pengaruh pendidikan sekolah terhadap perkembangan masyarakat, yaitu:
1.      Mencerdaskan kehidupan masyarakat.
2.      Membawa pengaruh pembaharuan bagi perkembangan masyarakat.
3.      Mencetak warga masyarakat yang siap dan terbekali bagi kepentingan kerja di lingkungan masyarakat.
4.      Melahirkan sikap-sikap positif dan konstruktif bagi warga masyarakat, sehingga tercipta integrasi sosial yang harmonis ditengah-tengah masyarakat

3.      Lingkungan Pendidikan Masyarakat
Selanjutnya, manusia dalam bekerja dan hidup sehari-hari akan selalu berupaya memperoleh manfaat dari pengalaman hidupnya itu untuk meningkatkan dirinya. Dengan kata lain, manusia berusaha mendidik dirinya sendiri dengan memanfaatkan sumber-sumber belajar yang tersedia di masyarakatnya dalam bekerja, bergaul, dan sebagainya. Ada 5 pranata sosial (social institutions) yang terdapat di dalam lingkungan social atau masyarakat yaitu :
1.    Pranata pendidikan bertugas dalam upaya sosialisasi
2.    Pranata ekonomi bertugas mengatur upaya pemenuhan Kemakmuran
3.    Pranata politik bertugas menciptakan integritas dan stabilitas masyarakat
4.    Pranata teknologi bertugas menciptakan teknik untuk mempermudah manusia.
5.    Pranata moral dan etika bertugas mengurusi nilai dan penyikapan dalam masyarakat
Akhir – akhir ini sekolah dinilai terjadi kesenjangan dengan masyarakatnya. Sekolah dianggap cenderung arogan terhadap masyarakatnya sedangkan masyarakat kurang peduli terhadap sekolah. Dalam banyak hal sekolah dinilai telah tertinggal dari masyarakatnya dan kini banyak sekolah yang belajar dari masyarakat. Hal ini karena berbagai inovasi seperti dalam hal teknologi terlebih dahulu terjadi di masyarakat daripada sekolah. Dan hal ini tentu sangat wajar karena sekolah hanya salah satu pranata yang ada dalam masyarakat  diantara empat pranata yang lain. Selain itu, masyarakatlah yang memiliki berbagai sumber daya yang memungkinkan untuk mengembangkan berbagai inovasi.
















BAB III
PENUTUP
1.      Simpulan
            Setiap lingkungan pendidikan memiliki peran dan andil dalam pembentukan setiap individu. Lingkungan pendidikan ini dapat dijadikan tolak ukur seorang individu dalam setiap jenjang pendidikan mereka. Tiap-tiap lingkungan pendidikan turut menyumbangkan pengaruh baik positif maupun negative kepada individu. Seiring perkembangan individu maka pendidikan yang didapat semakin kompleks dan berubah.










Daftar Pustaka
Hajarudin, Muhammad. 2009. Makalah Pengantar Ilmu Pendidikan. file:///D:/LINGKUNGAN%20PENDIDIKAN.docx%20-%20Google%20Dokumen.htm


konsep dasar bimbingan konseling karir

Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling Karir
1.      Pengertian Karir
Kair adalah pekerjaan, profesi. Seseorang akan bekerja dengan senang hati dan penuh kegembiraan apabila apa yang dikerjakan memang sesuai dengan keadaan dirinya, kemampuannya, dan minatnya. Sebaliknya, apabila seseorang bekerja tidak sesuai dengan apa yang ada dalam dirinya maka dapat dipastikan ia akan kurang bergairah dalam bekerja, kurang senang dan kurang tekun.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia karir merupakan 1. perkembangan dan kemajuan dl kehidupan, pekerjaan, jabatan, 2. pekerjaan yg memberikan harapan untuk maju.
Karier adalah jumlah total pengalaman kerja seseorang didalam kategori pekerjaan umum seperti mengajar, akuntansi, pengobatan atau penjualan.

2.      Pengertian Bimbingan dan Konseling Karir
Sebelum kita mempelajari pengertian bimbingan karir, sebelumnya akan diuraikan terlebih dahulu menegenai pengertian “Bimbingan” dan “Karir”. Bimbingan merupakan terjemahan dari guidance, Prayitno, dkk. (2003) mengemukakan bahwa bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karier, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Hornbr (1957) Bimbingan Karir adalah bantuan atau pertolongan dari individu/ kelompok satu dengan individu/ kelompokyang lainnya untuk mengatasi permasalahan-permasalahn di dalam kehidupan yang meliputi pekerjaan atau profesi. seseorang akan bekerja dengan senang hati jikalau pekerjaan tersebut sesuai dengan keadaan  dirinya, sesuai dengan kemarnpuannya, dan sesuai dengan minatnya. Dengan demikian dapat dikemukakan  bahwa  prinsip dasar agar seseorang dapat bekerja dengan baik, dengan senang, dengan  tekun, diperlukan adanya  kesesuaian  antara tuntutan dari pekerjaan atau jabatan  itu dengan apa yang ada dalam individu yang bersangkutan.
Widiadmojo (2000:3) mengemukakan definisi bimbingan karier adalah kegiatan birnbingan yang bertujuan ultuk mengenal, memahami, dan mengembangkan potensi diri dalam mempersiapkan masa depan bagi dirinya. Lebih lanjut dijelaskan pelayanan bimbingan  karier diberikan agar siswa mengenal konsep diri yang berkaitan dengan minat, bakat, dan kemampuannya serta mengenal  jabatan karier yang ada. Berdasarkan beberapa  definisi yang telah diuraikan di atas maka dapat  diperoleh pengertian  bahwa bimbingan karier adalah kegiatan birnbingan yang diberikan kepada siswa untuk memilih, menyiapkan diri, mencari, dan menyesuaikan diri terhadap  karier yang  sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya sehingga dapat mengernbangkan dirinya secara optimal sehingga dapat menemukan karier dan melaksanakan karier yang efektif  dan memberi kepuasan dan kelayakan.

Ruslan A.Gani: 11 Bimbingan karir adalah suatu proses bantuan, layanan dan pendekatan terhadap individu  (siswa/ remaja), agar  individu  yang bersangkutan  dapat mengenal dirinya, memahami dirinya, dan mengenal dunia kerja merencankan masa depan dengan bentuk kehidupan yang diharapkan untuk menentukan pililian dan mengambil  suatu keputusan  bahwa keputusannya  tersebut  adalah paling tepat sesuai dengan keadaan dirinya dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan  dan tuntutan pekerjaan/ karir yang dipilihnya.
Widada (1990:31) menjelaskan bahwa bimbingan karier merupakan suatu proses bantuan yang ditujukan kepada individu untuk mengembangkan serta menerima tentang dirinya secara terpadu dan memadai tentang perananya dalam dunia kerja untuk menguji gagasan-gagasannya serta memadukannya dengan  kenyataan yang menimbulkan kepuasan bagi individu yang bersangkutan dan kemanfaatan bagi masyarakat.
Sedangkan menurut Bimo Walgito, bimbingan  karir adalah salah satu aspek dari bimbingan dan konseling. Tidak tepat apabila menganggap bahwa bimbingan karir itu merupakan satu-satunya bimbingan yang perlu ditangani. Hal tersebut perlu ditekankan untuk menghindari kesalahpahaman yang mungkin timbul. Bimbingan karir adalah salah satu aspek atau bagian saja dari bimbingan keseluruhan.
Maka dapat dismpulkan bahwa bimbingan karir adalah suatu proses bantuan, layanan, dan pendekatan terhadap individu (siswa/remaja), agar individu yang bersangkutan dapat mengenal dirinya, memahami dirinya, dan mengenal dunia kerja, merencanakan masa depannya, dengan bentuk kehidupan yang diharapkan, untuk menentukan pilihannya, dan mengambil suatu keputusan bahwa keputusannya tersebut adalah yang tepat, sesuai dengan keadaan dirinya dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan dan tuntutan pekerjaan/karir yang dipilihnya
3.      Tujuan bimbingan Konseling Karir
Secara rinci, tujuan dari bimbingan karir tersebut adalah untuk membantu para siswa agar:
3.1   dapat memahami dan menilai dirinya sendiri, terutama yang berkaitan dengan potensi yang ada dalam dirinya mengenai kemampuan, minat, bakat, sikap, dan cita-cita.
3.2   Menyadari dan memahami nilai-nilai yang ada dalam dirinya dan yang ada dalam masyarakat.
3.3   Mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan potensi yang ada dalam dirinya, mengetahui jenis-jenis pendidikan dan latihan yang diperlukan bagi suatu bidang tertentu, serta memahami hubungan usaha dirinya yang sekarang dengan masa depannya.
3.4   Menemukan hambatan-hambatan yang mungkin timbul, yang disebabkan oleh dirinya sendiri dan faktor lingkungan, serta mencari jalan untuk dapat mengatasi hambatan-hambatan tersebut.
3.5   Para siswa dapat merencanakan masa depannya, serta menemukan karir dan kehidupannya yang serasi atau sesuai.

Dari uraian tersebut, tapak bahwa bimbingan karir merupakan usaha untuk mengetahui dan memahami diri, memahami apa yang ada dalam diri sendiri dengan baik, serta untuk mengetahui dengan baik pekerjaan apa saja yang ada dan persyaratan apa yang dituntut untuk pekerjaan itu.
Banyak ahli yang mengemukakan pendapatnya mengenai tujuan dari Bimbingan Karir, menurut Dewa Ketut Sukardi tujuan dari Bimbingan Karir secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu tujuan umum dan Khusus.
Secara umum tujuan diselenggarakannya Bimbingan Karier di sekolah ialah membantu siswa dalam pemahaman dirinya dan lingkungannya, dalam pengambilan keputusan, perencanaan,dan pengarahan kegiatan-kegiatan yang menuju  kepada  karier dan cara hidup yang akan memberikan rasa kepuasan karena sesuai, serasi, dan seimbang dengan dirinya dan lingkungannya.
Sedangkan, tujuan khusus dari diselenggarakannya  bimbingan karier  adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan  pemahaman  diri siswa.
2. Meningkatkan  pengetahuan siswa  tentang dunia kerja.
3. Membina sikap yang serasi terhadap partisipasi dalam dunia kerja dan terhadap usaha dalam mempersiapkan diri dari  suatu jabatan.
4.Meningkatkan kemahiran berpikir agar mampu mengambil keputusan tentang jabatan dan melaksanakan  keputusan  itu.
5. Mengembangkan nilai-nilai sehuburgan dengan gaya hidup yang dicita- citakan, termasuk  jabatan. Menopang  kemampuan  berkomusikasi  dan bekerja  sama.

4.      Manfaat Bimbingan konseling Karir
Bimbingan karir ini perlu dan penting untuk diberikan kepada para siswa, baik SMP maupun SMA dengan alasan sebagai berikut (Walgito, 2010):
4.1   Para siswa di tingkat SMA pada akhir semester 2 perlu menjalani pemilihan program studi atau penjurusan. Walaupun ada kata “memilih”, namun sebenarnya telah adanya batas tertentu dalam pengambilan program karena adanya persyaratan yang terkait dengan prestasi akademik dari siswa yang bersangkutan. Dalam pemilihan ini, diperlukan adanya kecermatan, serta perhitungan yang mantap dan tepat. Oleh karena itu, siswa memerlukan adanya bimbingan.
4.2   Kenyataan menunjukkan bahwa tidak semua siswa yang tamat dari SMA akan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Siswa yang akan langsung terjun ke dunia kerja tentu memerlukan bimbingan karir ini agar siswa dapat bekerja dengan senang dan baik.
4.3   Siswa SMA merupakan angkatan kerja yang potensial. Oleh karena itu, diperlukan persiapan yang sebaik-baiknya untuk menghadapi masa depan, serta menyiapkan dengan baik pekerjaan-pekerjaan atau jabatan-jabatan yang sesuai dengan potensi yang ada pada diri mereka. Untuk mempersiapkan hal tersebut, diperlukan adanya bimbingan karir.
4.4   Pada kenyataannya, para siswa SMA sedang berada dalam masa remaja yang merupakan masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa. Sehubungan dengan itu, mereka memerlukan bimbingan termasuk bimbingan karir untuk menyiapkan kemandirian dalam hal pekerjaan.
4.5   Siswa SMP juga membutuhkan bimbingan tersebut, baik untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi maupun untuk mencari pekerjaan.
5.      Prinsip Bimbingan Karir
Agar bimbingan karier di sekolah dapat berfungsi dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, maka beberapa pandangan tentang prinsip-prinsip bimbingan perlu diperhatikan oleh para pembimbing pada khususnya dan administrator sekolah pada umumnya, terutama dalam penyusunan program pelaksanaan layanan bimbingan karier di sekolah.
Secara umum prinsip-prinsip bimbingan karier di Sekolah, adalah sebagai berikut:
5.1   Seluruh  siswa memiliki  kesempatan  yang sama untuk mengembangkan  dirinya dalam pencapaian  kariernya  secara  tepat. Tidak ada perkecualian, baik itu yang kaya maupun  yang miskin, dan  faktor-faktor  lainnya.
5.2   Setiap  siswa harus memahami bahwa  karier itu adalah sebagai suatu jalan hidup, dan pendidikan  adalah  sebagai persiapan  dalam hidup.
5.3   Siswa hendaknya dibantu dalam mengembangkan pemahaman yang cukup memadahi terhadap diri sendiri dan kaitannya dengan perkernbangan sosial pribadi dan perencanaan  pendidikan  karier.
5.4   Siswa  secara keseluruhan hendaknya  dibantu untuk memperoleh  pemahaman tentang hubungan antara pendidikannya dan kariernya.
5.5   Setiap siswa hendaknya memilih  kesempatan untuk menguji  konsep,  berbagai peranan dan ketrampilannya  guna mengembangkan  nilai-nilai  dan norma-nonna yang memiliki aplikasi  bagi karier di masa depannya.
5.6   Program bimbingan karier di sekolah hendaknya berpusat di kelas, dengan koordinasi oleh pembimbing, disertai partisipasi orang tua dan kontribusi masyarakat.
Dari beberapa prinsip yang terdapat dalam bimbingan karier tersebut dapat disimpulkan bahwa, bimbingan karier dalam pelaksanaannya memiliki pedoman yang umum dan jelas dalam memberikan pelayanan kepada siswanya dalam mendeteksi diri, memberikan layanan tentang karakteristik dunia kerja sehingga mampu menciptakan kemandirian  siswa dalam menentukan arah pilih karier yang sesuai dengan keadaan dirinya, agar mampu mencapai  kebahagiaan  hidup dimasa  depan kariernya.

6.      Jenis Masalah Karir di SD, SMP, dan SMA
Pada masa SD, sering kali masalah karir yang dihadapi siswa-siswanya adalah cita-cita bila telah dewasa nanti. Siswa-siswa telah memikirkan cita-cita yang cocok untuknya kelak.
permasalahan yangsangat sering terjadi apabila seorang salah dalam menentukan apa yang akan dia pilih dan dia  jalani  di dalam menuju cita-citanya adalah penyesalan dan kurang berhasil di dalam menjalanipilihannya itu. Misalnya sana anak SMP yang setelah lulus dari SMP harus melanjutkan sekolahnya entah ke SMA atau ke SMK. banyaknye pertimbangan yang harus dipikirkan untuk menentukan pilihan, seperti halnya setelah SMA/SMK dia harus kemana, mau jadi apa, apa yang dia dapat dari jurusan tersebut. sering kali seorang anak setelah lulus dar SMP akan melanjutkan sekolahnya hanya mengikuti teman-temannya saja, kemana temannya kesana mereka ikut. dan pada akhirnya mereka akan menyesal karena memilih jurusan tidak dengan pertimbangan yang matang. untuk menghindari permasalahan seperti itu hendaknya seorang siswa harus mengetahui apa minatnya, apa bakatnya, mau kemana tujuannya setelah ia menyelesaikan studynya di sekolah.
Masalah karier yang sering dialami anak usia SMP adalah kesulitan memilih sekolah lanjutan. Biasanya mereka belum matang dalam menentukan pilihan. Banyak dari mereka yang mengikuti pilihan teman-temannya dengan alasan tidak percaya diri ataupun tidak mau berbeda sekolah dengan teman dekatnya. Jika memutuskan suatu masalah yang tidak dilandasi oleh rasa percaya diri hasilnyapun tidak akan memuaskan. Seorang siswa harus mengetahui bakat yang dimilikinya sehingga ia bisa menentukan karirnya dengan tepat.
Siswa setelah lulus dari SMP sudah dihadapkan pada pilihan untuk masuk ke jenjang SMA atau SMK yang mengarahkan pada bidang tertentu. Jika terjadi salah pilih jurusan maka akibatnya fatal. Pada beberapa penelitian diketahui bahwa pilihan yang dibuat siswa SMP dan terutama sekali pada saat memilih jenjang pendidikan mempunyai hubungan yang sangat kuat atau memberikan dampak jangka panjang dalam perkembangan pendidikan dan karir di kemudian hari.
Bisa dikatakan bahwa langkah atau pilihan awal pada jenjang SMP memberikan kontribusi besar dalam perjalanan pendidikan dan pekerjaan individu nantinya. Apalagi dengan perkembangan jaman yang penuh dengan persaingan, maka mempersiapkan diri sejak dini bisa jadi salah satu solusi untuk menciptakan sumber daya manusia yang kompetitif.




















Daftar Pustaka

Walgito, Bimo. 2010. Bimbingan + Konseling ( Studi & Karier ). Yogyakarta : ANDI
Gibson, Robert, Marianne H. Mitchell.2011. Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta : Pustaka Belajar
Prayitno, Erman Amti. 2008. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling.Jakarta: Rineka Cipta